AKHLAK TASAWUF: Dr. Hadarah Rajab, M. Ag
www.achsanmedia.cf

Ajaran Islam terdiri dari dua demensi yakni dimensi Lahiriah dan dimensi batiniyah. Pada dimensi batin, mengisyaratkan manusia senantiasa memperhatikan fungsi dan peran hati nurani sebagai mana seruan Ibnu Taimiyah “Ingatlah wahai orang yang hatinya mati, harapanmu untuk mendapatkan sorga menghalangimu untuk sampai kepada Allah SWT.1 Harapan itu hendaknya dimatikan dan diganti dengan harapan untuk bersatu dengan Allah SWT. Apabila hatinya telah merasakan Cinta dan Ridha (Zawy dan Wajd), Ketika itu berzikir kepada Allah SWT. ia merasakan keagungan Allah SWT. (Jalal) serta merasakan keindahan-Nya (Jamal). Inilah seruan para "sufi". Tidakkah kita pernah merasakan hal semacam itu walau hanya sekali?.

Namun, mustahil terjadi bila hati seseorang tidak senantiasa dekat dengan Allah SWT. Untuk mencapai semua hal itu, metode dan jalan (thariq-nya) telah tertuang secara sistimatik pembahasannya dalam buku "Akhlak Tasawuf" yang ada ditangan para pembaca yang budiman. Buku ini dijadikan penuntun untuk menapaki semua gang, lorong dan jalan yang panjang untuk menuju jalan-Nya hingga dapat menyaksikan Diri-Nya secara "Rohaniyah". Sebab Allah SWT. sendiri berkatadalam firman-Nya2 bahwa "Akan tidak lari jauh, melainkan Aku dekat dan Lebih Dekat dari urat Nadi yang ada dilehermu ". "Akhlak Tasawuf" pada dasarnya akan menyentuh pada substansi kehidupan Sufi yakni caracara hidup seseorang yang mendalami makna ketauhidan serta istiqamah dalam menjalankan aturan dan rambu-rambu Syariat yang menjadi norma agama Islam.

Pengamalan dan penghayatan tidak bisa dipisahkan antara keduanya yakni Tauhid dan Syariat, sebab dengan begitu pemahaman kita bulat (utuh) tidak varsial itulah menjadi pondasi munculnya perilaku setiap insan pada derajat yang mulia dan tinggi yakni “Ihsan” Agama seringkali menjadi simbol kehidupan belaka, menjadikan agama sebagai tameng sosial dalam setiap berinteraksi terutama bagi masyatakat Islam secara khusus, dapat lihat bagaimana perang sarah akhir-akhir ini yang cukup mewarnai bangsa Indonesia dan dunia pada umumnya. Namun jika ditelaah dengan sungguh-sungguh, maka nampak bahwa masyarakat Islam yang mendominasi atau lebih banyak di setiap daerah, fenomena tersebut ditemukan pula bahwa ternyata kejahatan moral dan kekufuran justru muncul lebih nyata ditengah-tengah mereka, patutlah dipikirkan bersama, dan menjadi tugas para ulama dan pemikir Islam mengapa fenomena itu terjadi.

Dalam hal ini penulis menilai bahwa persoalan itu bukanlah sematamata kebejatan (kehatan) moral, melainkan ada unsur ketidaktahuan masyarakat karenanya diperlukan peran dakwah yang lebih intensif. Memberikan pencerahandan pengkajian secara tepat dan berkesinambungan terhadap nilai agama sebab dengan dangkalnya pemahaman agama masyarakat akan menyebabkan munculnya gagal paham diantara mereka, hilang arah dan kurangnya keteladan diantara mereka sehingga memicu semakin kuatnya kekaburari pemahaman masyarakat. Ibarat ingin berjalan melalui lorong gelap, tidak tahu arah, tidak mengerti cara dan langkah yang harus mereka tempuh untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan meninggalkan kejahatan dan kebatilan. Sebagai fitrah, manusia memang selalu dan selamanya dalam kesalahan sebab intrik-intrik dunia dengan segala isinya yang demikian memabukkan, membuat hati dan pikiran seakan tidak berjalan seiring, kadang pikiran mengungguli peran hati, menyebakan hati sanubari tidak dapat menjadi pengendali pada sendiri-sendiri organ tubuh hingga berdampak pada sendi kehidupan sehari-hari.

Melakukan kesalahan (khilaf) adalah rutinitas manusia dan kadangkalah justru lamban menyadarinya sehingga luput melakukan pertobatan hingga datangnya musibah dan petaka yang berkelanjutan. Tuhan menilai kebaikan hamba-Nya bukan karena dia tidak melakukan kesalahan, namun justru jika manusia itu selalu sadar dan cepat keluar dari kesalahannya, maka itulah kesempatan (momentum) Allah SWT.jika berkenan melakukan mengampunan dan mengembalikannya pada derajat yang Mulia.Adakah manusia patuh pada jalan ini ?, tentu saja ada walaupun sedikit jumlahnya. Dalam buku ini, penulis akan mengurai secara detail dan tuntas terkait pendalam ke-Tauhidan serta pendalaman pengamalan Syariat dalam waktu berjenjang dan berkesinambungan, dengan demkian menjadi dasar munculnya sikap yang amanah, santun, dan berperilaku baik yang disebut Ihsan.

Buku akhlak Tasawuf menjadi kajian inspiratif dan tuntunan bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa dengan mata kuliah Akhlak Tasawuf dalam menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh dan penuh penghayatan. Menjadikan ibadah adalah sebuah kebutuhan bukan semata-mata karena kewajiban belaka. Semua orang bisa salah dalam bertindak, namun jangan pernah salah dalam memahami esensi Tuhan yang disembahnya, sehingga dengan menyebah Tuhan secara pasti bukan “kira -kira” jika hal ini terjadi, maka dapat khusyu’ dan bahagia, menjadikan zikir dan wirid sebagai media berkomunikasi dirinya dengan Tuhannya, sebagai tempat Curhat non stop tanpa batas waktu dan juga dipastikan aman, tidak ada dampak sosial (tidak aneh-aneh). paling tidak belajar tentang ilmuilmu ke-Ma'ri fat -an (pengenalan diri dan Pengenalan Tuhan), baca artikel penulis,3 inti dari tulisan ini memuat kajian pembelajaran bagaimanaseseorang bisa secara keilmuan dapat mengolah pikiran, batin dan perilakunya untuk memperoleh ketenangan jiwa sebagaimana Allah SWT dalam firman- Nya 'senantiasa menyapa hamba-Nya bagi yang dalam keadaan jiwa yang tenang dengan memakai kata Nafsu’ Hai nafsu yang tenang, dan disini jelas bahwa Allah SWT. hanya akan memanggil mereka yang tenang hatinya saja, lalu selain itu akan kemana? Apakah akan gentayangan selamanya di alam sana? Semoga para mahasiswa, mahasiswi dan para pembaca yang dirahmati Allah SWT.

Tulisan ini tentunya tidak lupuk dari kesalahan dan kekeliriuan, oleh karenanya atas nama penulis memohon maaf yang setulus hati, dan penuh harapan semoga semua pihak berkenan memberikan saran, kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan buku ini selanjutnya. Akhir kata mari kita menjadikan buku ini sebagai salah satu wadah atau media informasi, menambah pengetahuan yang manfaat, menginspirasi dan meneguhkan langkah menuju jalan Ilahi. Amin.

Bangka Belitung, Maret 2020

Penulis

DOWNLOAD


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama