Ada beberapa tanda baca dalam bahasa Arab yang harus dikuasai oleh seorang penulis, hal ini demi menjaga kesesuaian tulisan dan makna yang diinginkan.  

Secara umum, perbedaan aturan pungtuasi yang digunakan dalam bahasa Arab tidak banyak, hanya saja, perbedaan-perbedaan antara keduanya tetap tidak boleh diabaikan. 

Dan berikut cara penulisan tanda-tanda baca dalam bahasa Arab:


1- Titik (النقطة) 

 Titik atau dilambangkan dengan (.) diletakkan pada akhir kalimat yang maknanya sempurna. Contoh:

آفة العِلْمِ النسيانُ. 

اكتُبْ.

2- Koma (الفاصلة) 

 Koma atau dilambangkan dengan (،) diletakkan pada keadaan-keadaan berikut ini:

- Setelah kata sapaan. 

Contoh: يا طالبَ العِلْمِ، اجْتَهِدٍ.

- Di antara dua kalimat yang berkaitan secara sintaksis dan makna. Contoh:

  خيْرُ الأعْمال أدْوَمُها، وإنْ قَلَّ.

- Di antara kalimat syarat dan jawabannya. Contoh:

منْ حسُنَتْ خِصاله، طابَ وصالُهُ. 

- Di antara beberapa kosakata panjang yang disambung dengan huruf athaf. 

Contoh:

قدْ أفلحَ التاجرُ الصادقُ، والعامِلُ المتْقِنُ لعمله، والطالب المتَّبِع نَصائحَ أستاذِه. 


3- Titik Koma (القاطعة) 

 Titik koma atau dilambangkan dengan (؛) diletakkan pada keadaan-keadaan berikut ini:

- Setelah kalimat yang diikuti sebabnya. 

Contoh:

إياكَ والحسدَ؛ فإنّه يُفسد الدينَ. 

- Di antara dua kalimat yang berkaitan secara sintaksis saja. 

Contoh:

إذا أحْسَنَ الطالبُ فشَجِّعوه؛ وإنْ أخْطأ فأرْشِدوْه.


4- Titik Dua (النقطتان) 

 Titik dua atau dilambangkan dengan (:) diletakkan pada keadaan-keadaan berikut ini:

- Setelah kata kerja قالَ. 

Contoh:

قال النبيُّ ص: "منْ دلَّ عَلَى خَيْرٍ فله مثلُ أجْرِ فاعله".

- Di antara sesuatu dan bagian-bagiannya. 

Contoh:

أيام الدهْر ثلاثَةٌ: يومٌ مضى، ويومٌ أنْتَ فيه، ويوم مستقبَلٌ.

- Sebelum contoh. Contoh:

مِثْل: .......... 

- Untuk membilang.

Contoh:

السنة اثنا عشرَ شهْرا: كانون ثاني، شباط، آذار، نيسان، أيّار، حُزيْران، تموز، آب، أيلول، تَشْريْن أول، تشرين ثاني، كانون أوّل.


5- Tanda Tanya (علامة الاستفهام) 

Tanda tanya atau dilambangkan dengan (؟) diletakkan setelah pertanyaan. 

Contoh:

إلى أينَ أَنْتَ ذاهبٌ؟ 


6- Tanda Seru (علامة التعجب) 

Tanda seru atau dilambangkan dengan (!) diletakkan setelah kalimat-kalimat yang mengungkapkan kegembiraan, kesedihan, kekaguman, doa, belasungkawa dan semacamnya. 

Contoh:

ما أجْمَلَ السماءَ! 

ويلي! ماذا فعلْتُ بِنَفْسي. 


7- Tanda Hubung(الشرطة) 

Tanda hubung atau dilambangkan dengan  (-) diletakkan pada keadaan-keadaan berikut ini:

- Di awal baris untuk mengganti pelaku dialog atau percakapan. 

Contoh:

 محمد: السلام عليكم

 أحمد: وعليكم السلام

 - : كيفَ حالكَ يا أخي

 - : بخيرٍ الحمد لله    


- Di antara bilangan dan yang terbilang jika menjadi judul pada awal baris. 

Contoh:

١- .........

٢- .........

٣- .........


8- Tanda Pisah (الشرطتان) 

Tanda pisah atau dilambangkan dengan  (- ... -) diletakkan untuk memberikan tambahan atau memperluas suatu rangkaian bagian kalimat. 

Contoh:

في التأنّي-هداك الله- السلامة. 


9- Tanda Kutip(المزدوجان) 

Tanda kutip atau dilambangkan dengan ("....") digunakan untuk mengutip kalimat secara tekstual. 

Contoh:

 قال الله تعالى: "إنّ الله مع الصابريْن". 


10- Tanda Kurung (القوسان) 

Tanda kurung atau dilambangkan dengan ( (...) ) digunakan untuk memberi penjelasan atan penafsiran. 

Contoh:

اكتَشَفَ كولومبس العالَمَ الجديْدَ (أمريكا) مُؤخَّرًا


11- Tanda Kurung Siku (المعكوفان) 

Tanda kurung siku atau dilambangkan dengan ( {...} ) digunakan untuk menulis kalimat dari redaksi penulis. 

Contoh:

يقول البصري: "والمصْدَر موْضِع تَصْدر عنْهُ الإبل، فلوْ لَمْ يصْدُرْ عنْه الفِعْلُ {وإلا} لَمَا سُمِّيَ مصدرًا".


12. Tanda Elipsis (النقطة المتتابِعَة/علامة الحذف) 

 Tanda elipsis atau dilambangkan dengan  (...) digunakan untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan.

--san--

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama